Danau toba
Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
Danau Toba
sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit
Lawang, Berastagi dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Danau toba adalah danau
vulkanik dimana di tengah-tengah danau ini terdapat sebuah pulau yang disebut
Pulau Samosir.
Sedangkan untuk mayoritas penduduk di sekitar daerah danau
toba adalah orang batak dengan sumber mata pencaharian sebagai petani, pedagang
dan nelayan. Untuk itu pada kesempatan ini saya akan
mendeskripsikan sejarah danau toba.
Sejarah Danau Toba
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang
dimuntahkan gunung itu sebanyak
2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang
diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup
angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya
terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan
laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga
diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan
jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu,
yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya
zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air
dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh
magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael
Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat
bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para
ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang
bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba
pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah
timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari
sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti
projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan
hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan
hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang
hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata
ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh
dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan
mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik
yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di
Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan,
ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini
mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala
itu. Bukti-bukti yang ditemukan, memperkuat dugaan, bahwa kekuatan letusan dan
gelombang lautnya sempat memusnahkan kehidupan di Atlantis.
Keindahan
Danau toba
Danau Toba berukuran sekitar 17000 meter persegi dengan
kedalaman kurang lebih 450 meter. Terletak 906 meter di atas
permukaan laut, tempat ini merupakan surga bagi banyak tumbuhan menarik.
Beberapa orang yang menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam di
wilayah ini berkata bahwa Danau Toba membuat mereka melupakan semua masalah mereka
walaupun untuk sementara.
Dahulu sebelum krisis moneter dan ramainya isu terorisme di
indonesia, obyek wisata danau toba ini menjadi salah satu tujuan wisata kelas
dunia. Namun demikian, setelah krisis moneter dan isu terorisme tersebut
memberikan efek sangat signifikan terhadap tingkat kunjungan turis di sana.
Ketika saya berkunjung ke sana kurang lebih dua tiga bulan yang lalu danau toba
sangat sepi pengunjung, terlihat banyak rumah rumah pemondokan dan hotel yang
sepi pengunjung dan beberapa diantaranya berhenti operasionalnya.Danau toba
yang menurut saya cukup menarik ini terlihat sangat lengang dan sangat
disayangkan bila obyek wisata yang bagus ini akhirnya terbengkalai begitu saja.
Sepertinya pihak pemda dan pemprov sumatera utara lebih pro aktif dalam
menggiatkan promosi akan wisata di tanah parapat ini. Bila keadaan semacam ini
tidak segera ditangani, bisa dipastikan dalam beberapa tahun kedepan tempat
wisata nan elok ini akan menjadi kota mati di pinggir danau nan terkenal itu.
Panorama Danau Toba
1. Batu Gantung
Batu gantung adalah salah satu objek Tujuan Pariwisata yang
terdapat di sekitar Danau Toba , Sumatera Utara. Batu gantung terletak di
tebing perbukitan yang terletak di pinggir danau toba. Jaraknya kira-kira 3 KM
dari Kota parapat. Untuk melihat batu Gantung dapat ditempuh dengan menggunakan Speed Boat atau kapal dengan waktu 45 menit.
Menurut informasi yang didapat dari pemuka adat setempat, batu
gantung adalah Jelmaan dari seorang Gadis desa setempat yang bernama Seruni.
Seruni selalu sedih dan murung karena kedua orang tuanya menjodohkannya dengan
sepupunya sendiri yang tidak dicintainya. Dia (seruni) selalu bersama dengan
seekor Anjing "si Toki".
Suatu hari, Seruni dan anjing kesayangannya pergi ke Tepi
perbukitan sambil merenungi nasibnya,tiba-tiba Seruni terperosok dalam sebuah
lobang dan terjepit oleh Batu besar.
Seruni putus asa dan dia memohon kepada Tuhan (Na Boloni) untuk
mati. Akhirnya terjadi peristiwa di tempat
itu, gempa, hujan badai dan angin kencang..
Keesokan harinya penduduk setempat melihat, ada sebentuk batu
yang mirip dengan tubuh gadis dengan rambut hitam terurai yang melekat di salah
satu tebing perbukitan di tepi Danau Toba.
2.Sigale-gale
Si
Gale-gale adalah nama sebuah boneka kayu yang bisa digerakkan untuk menari.
Boneka ini lazim ditemui di Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara.
Bentuknya unik dengan pakaian tradisional batak melekat di badannya. Jika
sesekali berkunjung ke pulau Samosir, jangan lupa untuk menyaksikan
kehebatannya mengolah tubuh.
Menurut
pemandu yang memandu penampilan boneka ini, si Gale-gale ini adalah anak
bangsawan atau katakanlah Raja di Pulau Samosir. Namun kemudian meninggal dan
orang tuanya tak rela dengan kepergian anaknya tersebut. Maka untuk menghibur
diri, mereka membuat replika anaknya tersebut. Boneka kayu itu dibuat dengan
sedemikian rupa sehingga bisa digerakkan dari belakang oleh seseorang. Gerakan
itu terjadi karena bagian lengan dan kepala dihubungkan dengan tali
tersembunyi. Menurut pemandu itu pula bahwa konon dulu kala jumlah tali yang
menggerakkan si Gale-gale itu sama dengan jumlah urat yang ada di tangan
manusia.
Si Gale-gale menari dengan iringan musik tradisional Batak. Dalam versi
aslinya, tentu musik ini dimainkan secara live. Namun karena kemajuan teknologi
dan demi untuk kepraktisan, sekarang masyarakat menggunakan tape recorder untuk
memperdengarkan lagu tradisional pengiring tari si Gale-gale. Masyarakat pulau
Samosir menggunakan si Gale-gale ini sebagai salah satu daya tarik wisata.
Pengunjung harus membayar jumlah tertentu (tergantung musim) untuk satu paket
menyaksikan tari ini (terserah berapa orang yang nonton). Sembari menyaksikan
tarian, si pemandu berceloteh, tentunya dengan logat batak yang kental, tentang
legenda si Gale-gale ini.
Boneka si Gale-gale ini juga diberi hiasan dengan motif tradisional Batak
yang tak kalah indahnya. Tak lupa pahatan dengan gambar cicak juga diletakkan
untuk menghiasi boneka ini. Ada pula yang unik di dasar tempat si Gale-gale ini
berdiri, yaitu pahatan berupa 4 buah gundukan yang menurut pemandu itu adalah
bentuk yang menggambarkan payudara wanita. Aku juga lupa kenapa ada empat buah
(red:mungkin pembaca bisa menginformasikannya karena jangan-jangan pemandunya
yang ngarang cerita sendiri). Mungkin itu pertanda kasih sayang orang tua si
Gale-gale ini pada anaknya yang disimbolkan dengan payudara dimana dulu ketika
si Gale-gale masih kecil sang ibu menyusuinya dengan penuh kasih sayang. Si
Gale-gale juga menggunakan kain Ulos yang merupakan kain tradisional Batak yang
sangat terkenal. Penasaran? Kalau penasaran ingin lihat si Gale-gale menari,
silahkan saja kunjungi Danau Toba dan Pulau Samosir.
Konon ceritanya dulu patung
tersebut dibuat untuk mengantikan anak seorang raja yang telah meninggal. Sang
raja meminta kepada para pemahat agar membuatkan patung kayu yang menyerupai
wajah anaknya. Ternyata, setelah dibuat, boneka kayu tersebut dapat menari
dengan digerakkan oleh roh sang anak yang telah meninggal selama 7 hari tujuh
malam, selayaknya ia menari sewaktu ia masih hidup.
3.Pulau Samosir
Akses yang
kurang menjadi satu dari sekian banyak hal yang menghambat perkembangan wisata
di Samosir. Untuk mencapai pulau ini cukup memakan waktu.Alunan lagu O Tao
Toba dan Samosir yang dilantunkan Bonar Gultom di acara pembukaan Pesta Bolon
awal Juli di Samosir melukiskan keindahan Danau Toba dan Pulau Samosir. Bisa
dikatakan Danau Toba dan Samosir merupakan satu paket. Kurang lengkap rasanya
bila berwisata ke Danau Toba tetapi tidak berkunjung ke Pulau Samosir. Pulau Samosir, siapa yang tidak mengenalnya? Pulau yang terletak
ditengah-tengah Danau Toba. Pulau Samosir itu sendiri dikelilingi oleh
pegunungan, kemana pun mata kita memandang kita akan selalu menemukan
pegunungan. Tak heran udara di sana pun sangat dingin. Mengingat Pulau Samosir
terletak di dataran tinggi sekitar 700 " 1.995 mdpl (mdpl = meter dibawah pemukaan laut)
Untuk menuju ke pulau Samosir itu
sendiri dapat di tempuh dengan dua cara, yang pertama kita dapat menyeberang
danau Toba melalui Ajibata dan yang kedua kita dapat melewati Brastagi.
Keduanya tinggal anda yang menentukan. Keindahan pulau Samosir akan membuat
anda terbuai oleh hijaunya gunung dan sejuknya udara. Anda akan benar-benar
merasa segar kembali setelah melewati satu malam di Pulau Samosir.
4. Parapat
Parapat, salah satu kota indah yang
berada tepat di tepi Danau Toba. Kota sejuk dengan sejuta pesona keindahan
alamnya. Salah satu daya tarik wisatawan untuk datang mengunjungi Indonesia.
Kota Parapat terletak sejauh 176 Km
dari Kota Medan, memakan waktu 3-4 Jam perjalanan darat dengan kecepatan
rata-rata 60-80km/jam. Atau dapat lebih cepat lagi jika menggunakan
transportasi udara (mendarat di Bandara Sibisa) yang hanya memakan waktu 25-30
menit. Banyak pilihan sarana transportasi darat dari Kota Medan menuju
Parapat, mulai angkutan umum, rental mobil medan, dan sebagainya.
Dengan merogoh kocek sebesar sekitar Rp.25.000 dari Medan kita dapat menikmati
keindahan Parapat dan sejuta pesona Danau Toba menggunakan beberapa angkutan
yang memiliki rute menuju parapat antara lain: MRT, KBT, Intra, Sejahtera,
Karya Agung, dll. Ada jugarental mobil Medan tentunya. Semua pengangkutan
yang kusebutkan tadi dapat kita jumpai di sepanjang Jl. Sisingamangaraja
ataupun di terminal Amplas Medan. Namun perlu juga kita ketahui ongkos
perjalanan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan situasi (seperti pepatah
ekonomi: semakin banyak permintaan maka harga semakin tinggi) tapi pastinya
tidak akan jauh melampaui harga aslinya. Jika anda mujur bisa jadi dapat bus
executive dengan AC didalamnya, namun tetap harga normal.
Kota Parapat
Menuju Parapat anda akan melewati
rute, Tanjung Morawa – Lubuk Pakam – Pasar Bengkel (jangan lupa singgah untuk
beli makanan selama perjalanan, atau menikmati kopi, teh manis, dan makanan
ringan gratis yang disediakan) – Tebing Tinggi – Siantar (klo lapar singgah
disini untuk menikmati mie pangsit di simpang dua atau membeli roti Ganda yang
terkenal disini) Kondisi jalan (yang kulalui beberapa hari lalu) mulus
karena baru saja diperbaiki. Bagi anda yang suka mabuk perjalanan diharapkan
untuk membawa obat anti mabuk, karena perjalanan dari siantar menuju parapat
melalui jalan yang berkelok-kelok. Dan jangan lupa isi bensin supaya enggak
mogok ditengah hutan seperti yang kami alami beberapa waktu lalu.
Fasilitas di Parapat sudah cukup
lengkap, hotel, rumah makan (halal dan haram semuanya ada) dan
fasilitas-fasilitas pendukung lainnya seperti ATM, cafe, bar, dll. Namun untuk
hari-hari tertentu dianjurkan untuk melakukan reservasi penginapan jauh-jauh
hari sebelum untuk menghindari tidur di tepi pantai atau didalam mobil. Parapat
memiliki dua pelabuhan, yakni Ajibata dan Tiga Raja. Pelabuhan Ajibata
menyediakan dua jenis transportasi air yakni menggunakan ferry dan kapal motor.
Pelabuhan tiga raja menyediakan hanya kapal motor saja. Banyak rute
penyeberangan yang dilayani oleh kapal motor seperti: onan runggu, nainggolan,
tuk-tuk, tomok, dll. Namun untuk ferry hanya menuju Tomok.
Harga menyeberang menuju tomok
menggunakan kapal motor dikenakan Rp.4000/orang. Untuk ferry harga sesuai
dengan jenis kendaraan, sedan/kijang/L300/sejenisnya dikenakan Rp.95000/mobil
dan tidak dikenakan tambahan biaya untuk orang didalamnya.
Menuju tomok memakan waktu sekitar 45 menit menggunakan kapal motor,
dan sekitar 1 jam jika menggunakan Ferry. Kalau ingin menyeberang pake
Ferry jangan lupa sediakan uang logam, untuk menikmati atraksi nyelam anak-anak
Danau Toba dalam memperebutkan uang-uang logam yang dilempar oleh para
penumpang. Atraksi ini disebut anak-anak sekitar dengan nama cilling. Kurang
tahu juga apa artinya namun demikian mereka mengatakannya.
Cinta Danau Toba. Satu lagi yang
istimewa adalah acara Pesta Ikan yang digelar di Haranggaol.
9 Nilai Budaya Yang Utama pada
Masyarakat Batak Toba. Memang masih banyak Nilai Budaya Batak Toba yang lain,
yang mana mungkin menjadi bahasan teman-teman yang lain ?
1. Kekerabatan
Yang mencakup hubungan premordial
suku, kasih sayang atas dasar hubungan darah, kerukunan unsur-unsur Dalihan Na
Tolu( Hula-hula, Dongan Tubu, Boru), Pisang Raut (Anak Boru dari Anak Boru),
Hatobangon (Cendikiawan) dan segala yang berkaitan hubungan kekerabatan karena
pernikahan, solidaritas marga dan lain-lain.
2.Religi
Mencakup kehidupan keagamaan, baik agama tradisional maupun agama yang datang
kemudian yang mengatur hubungannya dengan Maha
Pencipta serta hubungannya dengan manusia dan lingkungan hidupnya.
3.Hagabeon
Banyak keturunan dan panjang umur. satu ungkapan tradisional Batak yang
terkenal yang disampaikan pada saat upacara pernikahan adalah ungkapan yang
mengharapkan agar kelak pengantin baru dikaruniakan putra 17 dan putri 16.
Sumber daya manusia bagi orang Batak sangat penting. Kekuatan yang tangguh
hanya dapat dibangun dalam jumlah manusia yang banyak. Ini erat hubungannya
dengan sejarah suku bangsa Batak yang ditakdirkan memiliki budaya bersaing yang
sangat tinggi. Konsep Hagabeon berakar, dari budaya bersaing pada jaman purba,
bahkan tercatat dalam sejarah perkembangan, terwujud dalam perang huta. Dalam
perang tradisional ini kekuatan tertumpu pada jumlah
personil yang besar. Mengenai umur panjang dalam konsep hagabeon disebut SAUR
MATUA BULUNG ( seperti daun, yang gugur setelah tua). Dapat dibayangkan betapa
besar pertambahan jumlah tenaga manusia yang diharapkan oleh orang Batak,
karena selain setiap keluarga diharapkan melahirkan putra-putri sebanyak 33
orang, juga semuanya diharapkan berusia lanjut.
4.Hasangapon
Kemuliaan, kewibawaan, kharisma, suatu nilai utama yang memberi dorongan kuat
untuk meraih kejayaan. Nilai ini memberi dorongan kuat, lebih-lebih pada orang
Toba, pada jaman modern ini untuk meraih jabatan dan pangkat yang memberikan
kemuliaan,kewibawaan, kharisma dan kekuasaan.
5. Hamoraon
Kaya raya, salah satu nilai budaya
yang mendasari dan mendorong orang Batak, khususnya orang Toba, untuk mencari
harta benda yang banyak.
6.Hamajuon
Kemajuan, yang diraih melalui merantau dan menuntut ilmu. Nilai budaya hamajuon
ini sangat kuat mendorong orang Batak bermigrasi keseluruh pelosok tanah air.
Pada abad yang lalu, Sumatra Timur dipandang sebagai daerah rantau. Tetapi
sejalan dengan dinamika orang Batak, tujuan migrasinya telah semakin meluas ke
seluruh pelosok tanah air untuk memelihara atau meningkatkan daya saingnya.
7. Hukum
Patik dohot uhum, aturan dan hukum.
Nilai patik dohot dan uhum merupakan nilai yang kuat di sosialisasikan oleh
orang Batak. Budaya menegakkan kebenaran, berkecimpung dalam dunia hukum
merupakan dunia orang Batak.
Nilai ini mungkin lahir dari
tingginya frekuensi pelanggaran hak asasi dalam perjalanan hidup orang Batak
sejak jaman purba. Sehingga mereka mahir dalam berbicara dan berjuang
memperjuangkan hak-hak asasi. Ini tampil dalam permukaan kehidupan hukum di
Indonesia yang mencatat nama orang Batak dalam daftar pendekar-pendekar hukum,
baik sebagai Jaksa, Pembela maupun Hakim.
8. Pengayoman
Dalam kehidupan sosio-kultural orang
Batak kurang kuat dibandingkan dengan nilai-nilai yang disebutkan terdahulu.
ini mungkin disebabkan kemandirian yang berkadar tinggi. Kehadiran pengayom,
pelindung, pemberi kesejahteraan, hanya diperlukan dalam keadaan yang sangat
mendesak.
9. Konflik
Dalam kehidupan orang Batak Toba kadarnya lebih tinggi
dibandingkan dengan yang ada pada Angkola-Mandailing. Ini dapat dipahami dari
perbedaan mentalitas kedua sub suku Batak ini. Sumber konflik terutama ialah
kehidupan kekerabatan dalam kehidupan Angkola-Mandailing. Sedang pada orang
Toba lebih luas lagi karena menyangkut perjuangan meraih hasil nilai budaya
lainnya. Antara lain Hamoraon yang mau tidak mau merupakan sumber konflik yang
abadi bagi orang Toba.
Berwisata ke danau toba
Danau Toba di Sumatera Utara memang menyimpan pesona yang luar biasa. Danau
yang terletak di Sumatera Utara ini memang terkenal dengan keindahannya.
Posisinya yang dikelilingi oleh Pegunungan Bukit Barisan dan alamnya yang
memukau memang mengundang decak kagum para turis lokal dan mancanegara.
Apabila Anda berencana akan berkunjung ke Danau Toba, jangan heran dengan
apa yang akan Anda lihat. Karena Anda akan mendapati danau ini lebih mirip
dengan lautan daripada danau. Suasananya juga adem dan menyegarkan, bahkan
didukung dengan pemandangan yang indah dan mempesona.
Jika Anda berkunjung ke Danau Toba, Anda bisa merasakan suasana yang
berbeda karena tempat tersebut memperlihatkan suasana alami yang nyata dan
mempesona. Selain itu, Anda juga dapat menikmati fasilitas seperti jet ski dan
perahu dengan harga yang terjangkau.
Untuk dapat sampai ke tempat ini Anda dapat menggunakan mobil sewaan dari
kota Medan, tiba di Parapat dalam waktu kurang lebih 4 jam. Parapat terletak
sekitar 185 kilometer jauhnya dari ibu kota Sumatra Utara. Anda juga dapat
menggunakan bus atau mengikuti tur untuk mengunjungi danau ini.
Pesona lainnya yang dimiliki oleh Danau Toba adalah keadaan airnya yang
relatif tenang sehingga Anda tidak perlu merasa khawatir jika bermain jetski
maupun naik perahu di danau tersebut. Jika Anda adalah orang yang perduli
dengan masalah risk (resiko) bermain olahraga air, Danau Toba merupakan tempat
yang memiliki risk yang relatif kecil untuk aktivitas olahraga air karena Anda
tidak perlu khawatir akan adanya pusaran air maupun bahaya-bahaya lainnya yang
sering dihadapi oleh orang yang senang melakukan aktivitas olahraga air. Bagi
Anda juga yang senang berenang bersama keluarga, Anda juga bisa melakukannya di
tepi danau sambil menyaksikan keindahan alamnya.
Nah...
Bagi yang ingin kesana anda yang tidak membawa mobil pribadi, anda dapat menyewa mobil dari Medan, biayanya sekitar Rp. 300.000,- per Hari. Lalu anda tinggal memilih antara lewat Brastagi atau Prapat. Dari Medan menuju Prapat memakan waktu sekitar 4 jam perjalanan dan disambung dengan menyeberang menggunakan kapal ferry yang memakan waktu 1 jam perjalanan. Sedangkan dari Brastagi hanya 3 jam saja.
Tempat Menginap
tempat menginap di Samosir banyak dan beragam. masing-masing menawarkan pemadangan yang paling indah dari Danau Toba. Penginapan-penginapan tersebut terlekat di pinggiran Danau Toba
Berkeliling
Untuk berkeliling di sekitar pulau Samosir, anda dapat menggunakan BeMo (Becak Motor) yang sangat terkenal di Sumatera Utara, biayanya sekitar Rp.3000 " Rp 10.000,- tergantung jauh dekatnya tujuan anda. Atau anda dapat menggunakan kendaraan umum.
Tempat Bersantap
Untuk di Samosirnya sendiri, tempat makan pun sangat banyak. Dari mulai masakan cina sampai dengan masakan jawa. Tinggal pilih sesuai selera anda.
Buah Tangan
Banyak yang dapat anda temukan di Samosir, dari mulai ulos sampai dengan kerajinan tangannya. Semuanya unik dan indah.
Yang Dapat Anda Lihat Atau Lakukan
Anda dapat berjalan-jalan mengelilingi Pulau Samosri, anda dapat memancing di pinggir danau Toba dan anda dapat mengunjungi objek-objek wisata yang ada disana. Atau anda dapat mencuci mata di daerah Tomok.
Tips
ΓΌ Udara Pulau Samosir bila malam sangat dingin, bagi anda yang tidak terbiasa dengan udara dingin jangan lupa membawa jacket yang tebal.
Pulau Samosir adalah pulau yang berada di tengah-tengah Danau Toba di Sumatera Utara. Suatu pulau dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Samosir menjadi kabupaten pada Januari 2004. Sebelumnya, pulau ini merupakan bagian dari Kabupaten Toba Samosir. Terdiri atas 9 kecamatan, yaitu Pangururan (Ibu Kota Kabupaten), Harian, Sianjur Mulamula, Nainggolan, Onan Runggu, Palipi, Ronggur Nihuta, Simanindo, dan Sitio-Tio.
Masing-masing kecamatan memiliki objek wisata, yang bila dikelola dengan baik akan mendatangkan nilai tambah bagi pulau yang berpenduduk 131.000 jiwa. Namun, sayang potensi wisata itu belum dikelola maksimal. Alhasil, yang tampak dalam kunjungan SP baru-baru ini ke daerah itu adalah Samosir yang sepi. Padahal Juni dan Juli merupakan waktu libur. Kesan kurang terawat dan pegunungannya yang gundul terlihat di berbagai tempat di lokasi wisata. Cuaca yang terik akhir-akhir ini semakin mengesankan kegersangan di tanah asal Suku Batak ini. Kondisi yang gersang dengan mata pencaharian utama bertani serta akses yang kurang membuat Samosir kurang berkembang dibanding tempat wisata lain. Tidak mengherankan, penduduk setempat banyak yang merantau ke luar Samosir. Menurut Bupati Samosir Mangindar Simbolon, sebagian besar lulusan SMA meninggalkan Samosir untuk mencari pekerjaan demi kehidupan yang lebih baik.
Akses yang kurang menjadi satu dari sekian banyak hal yang menghambat perkembangan wisata di Samosir. Untuk mencapai pulau ini cukup memakan waktu. Perjalanan Jakarta ke Medan memakan waktu dua jam penerbangan, dilanjutkan dengan perjalanan darat memakan waktu empat jam dari Medan ke Parapat, dan menggunakan kapal feri 45 menit dari Dermaga Ajibata, maka seorang wisatawan membutuhkan waktu lebih dari tujuh jam. Waktu tempauh 45 menit akan lebih singkat menjadi 10 menit bila menggunakan speedboat.
Tanah Leluhur
Pulau Samosir diyakini sebagai daerah asal orang Batak. Pasalnya, di pulau ini tepatnya di Pusuk Buhit Kecamatan Sianjur Mulamula merupakan asal orang Batak. Pusuk Buhit merupakan perbukitan dengan ketinggian lebih dari 1.800 meter di atas permukaan Danau Toba. Perbukitan ini dipercaya sebagai alam semesta atau “Mulajadi Nabolon” (Tuhan Yang Maha Esa) menampakkan diri. Di kecamatan ini ada Desa Sianjur Mulamula yang merupakan perkampungan pertama kelompok masyarakat Batak. Desa ini berada di kaki bukit Pusuk Buhit. Di desa ini terdapat cagar budaya berupa miniatur Rumah Si Raja Batak. Sebagai informasi, sebutan Raja Batak bukan karena posisi sebagai raja dan memiliki daerah pemerintahan, melainkan lebih pada penghormatan keturunan Batak terhadap nenek moyang Suku Batak. Informasi yang beredar menyebut, Raja Batak berasal dari Thailand melalui Semenanjung Malaysia, Sumatera hingga tiba di Sianjurmulamula. Informasi lain menyebut Raja Batak berasal dari India melalui daerah Barus atau Alas Gayo hingga sampai ke Danau Toba.
Di perkampungan Sianjurmulamula, ada bangunan rumah semitradisional Batak, yang merupakan rumah panggung terbuat dari kayu, tanpa paku, dilengkapi tangga, dan atap seng. Rumah Batak asli atapnya dari ijuk. Di atas perkampungan terdapat wisata Batu Hobon. Batu ini merupakan peti terbuat dari batu yang dibuat oleh keturunan Raja Batak, Saribu Raja yang merupakan pandai besi ratusan tahun lalu. Di dalam peti batu ini disimpan kekayaan Saribu Raja, yang oleh masyarakat setempat saat ini tak seorang pun berhasil membuka tutup peti.
Di atas Batu Hobon terdapat Sopo Guru Tatea Bulan yang dibangun tahun 1995 oleh Dewan Pengurus Pusat Punguan Pomparan Guru Tatea Bulan. Bangunan ini terdapat di Bukit Sulatti (di bawah Pusuk Buhit), dan di dalam bangunan terdapat sejumlah patung keturunan Raja Batak berikut dengan patung sejumlah kendaraan si Raja Batak dan pengawalnya. Kendaraan itu antara lain naga, gajah, singa, harimau dan kuda. Jejak sejarah di Tanah Batak itu yang sering dilupakan pemerintah.
Sebenarnya masih banyak lagi Panorama
keindahan danau toba yang belum saya bagikan untuk sahabat semua, tapi sedikit banyak kita sudah tahu keindahan
daripada danau tersebut.
Nah itulah sedikit penjelesan tentang sejarah dan panorama danau toba. Semoga Bermanfaat.
Nah itulah sedikit penjelesan tentang sejarah dan panorama danau toba. Semoga Bermanfaat.
Sumber : Dikutip dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar