Gerobak Sampah & Tahun Baru


Awal tahun 2002 tepatnya Jam 02.00 pagi, setelah aku dan teman-teman ku menghabiskan waktu untuk ber senang-senang menikmati akhir tahun 1999, dengan mengendarai sepeda motor ku, aku menelusuri relung jalan menuju rumahku yang sepi dan kotor ( sisa-sisa petasan untuk menyambut tahun baru berserakan ). Ketika sedang asyiknya mengendarai motor, aku melihat seorang yang sudah setengah baya menarik sebuah gerobak
sampah besar untuk membersihkan sampah sisa-sisa perayaan tahun milenium itu, aku sangat kagum melihat kegigihan orang tersebut, pada saat semua orang sudah letih dan tertidur sehabis merayakan malam tahun baru ia malah berjaga untuk membersihkan sampah yang bukan dibuang oleh dirinya... Aku tertegun dan menghampirinya.... " Malam pa' " sapaku "eh Malam de....habis Wah habis malam tahun baruan ya" katanya sambil menurunkan lengan gerobak yang sedari tadi ia angkat. " Mau rokok pak.... " tawaran ku pun disambut hangat oleh dia akhirnya kita pun bergelut dalam pembicaraan yang cukup membuat hati aku tersentuh Rupanya ia sudah dari jam 6 sore berputar untuk membersihkan lingkungan ini, setiap tempat itu bersih dan sekejap saja menjadi kotor lagi oleh serpihan kertas bekas petasan Katanya untuk membiaya keluarganya ia harus seperti itu, semenjak perusahaannya tempat kerjanya dulu mengalami kebangkrutan, ia menjadi tukang sampah untuk memenuhi kebutuhannya. Terkadang jika seorang anaknya ingin sebuah mainan, ia tak segan-segan untuk mengorek sampah-sampah yang ia dapatkan , kali aja masih ada mainan rusak yang dibuang. Tak sadar sudah lebih setengah jam kita berbicara, suara pengajian dari mesjid-mesjid sudah terdengar. Tiba-tiba saja aku dikejutkan dengan suara seorang bocah cilik " Ayo..pak..semua gang yang ada disini...sampahnya udah Fadil angkat..." ucap bocah itu yang tiba-tiba saja muncul dari sebuah gang dengan membawa gerobak kecil yang berisi sampah. " Ayo nak saya pulang dulu " katanya sambil berdiri dan menghampiri gerobak miliknya itu. Aku benar-benar kaget sekali melihat anak itu...perasaan ku pun berkecamuk haru...kaget...sedih... Sang anak tampak sangat bersemangat sekali dalam membantu pekerjaan bapaknya Hati aku pun bergejolak...aku sangat terpukul sekali melihat kejadian itu..seorang bocah berusia kira-kira 7-8 tahun membantu pekerjaan orang tuannya yang cukup berat..pada jam-jam setiap anak-anak itu seharusnya tidur dibuai oleh mimpi-mimpi indah. Pesta....tertawa...senang-senang itu yang aku lakukan tadi.....tanpa memikirkan siapa pun.......... Ya Allah......ini sebuah tamparan keras untuk aku.........banyak uang yang sudah aku habiskan untuk itu.....tapi.........apa aku memikirkan mereka.......yang lebih membutuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar