1.Pendahuluan
Pokok pembicaraan mengenai karir, baik dilihat dari sudut tinjauan individu maupun dari sudut tinjauan organisasi, timbul sebagai suatu bidang studi yang penting dalam perilaku organisasi, dan sekarang telah diakui mempunyai hubungan yang erat dengan praktek manajemen sumber daya manusia. Fungsi kepegawaian yang berusaha menyesuaikan rencana dan kebutuhan karir perseorangan dengan kebutuhan organisasi disebut perencanaan karir atau manajemen karir
2.Alasan mengadakan
perencanaan karir
Perencanaan karir
merupakan fungsi kepegawaian yang relatif baru dan program-program yang mantap
masih jarang, kecuali dalam organisasi-organisasi yang besar atau maju. Akan
tetapi keterlibatan organisasi dalam perencanaan karir makin bertambah. Banyak
calon pegawai, khususnya calon-calon yang berpendidikan tinggi, menginginkan
suatu karir, bukan “hanya suatu jabatan” saja.
Suatu survei terhadap
2.300 orang pembaca menemukan bahwa para responden menilai hal-hal berikut
sebagai yang paling penting bagi mereka dalam suatu jabatan.
- Kesempatan untuk
melakukan sesuatu yang membuat anda merasa senang.
- Kesempatan untuk
mencapai sesuatu yang berharga.
- Kesempatan untuk
mempelajari hal-hal baru, dan
- Kesempatan untuk
mengembangkan kecakapan dan kemampuan anda.
Penting untuk
diperhatikan bahwa responden-responden ini cenderung kepada jabatan-jabatan
profesional/keahlian.
3.Keuntungan
perencanaan karir
Perencanaan karir
tidak hanya menguntungkan pegawai secara perseorangan, tetapi juga
menguntungkan organisasi. Dengan mengembangkan pegawai-pegawai untuk
jabatan-jabatan yang akan datang, maka organisasi mendapat jaminan persediaan
pegawai-pegawai yang cakap, yang dapat dipercaya untuk mengganti
pegawai-pegawai yang tingkatnya lebih tinggi, baik yang keluar maupun yang
mendapat promosi. Hal ini memudahkan penyusunan tenaga
kerja intern organisasi dan mengurangi biaya pengadaan tenaga kerja dari luar dan seleksi. Lagi pula suatu strategi perencaan karir memungkinkan organisasi mengembangkan dan menempatkan pegawai dalam jabatan-jabatan yang sesuai dengan melihat kebutuhan, dan tujuan karirnya.
kerja intern organisasi dan mengurangi biaya pengadaan tenaga kerja dari luar dan seleksi. Lagi pula suatu strategi perencaan karir memungkinkan organisasi mengembangkan dan menempatkan pegawai dalam jabatan-jabatan yang sesuai dengan melihat kebutuhan, dan tujuan karirnya.
Melalui proses
perencanaan karir pegawai-pegawai dibantu untuk menentukan tujuan-tujuan
realistik dan untuk mengembangkan kecakapan dan kemampuan yang diperlukan untuk
jabatan-jabatan sasaran.
4.Perencanaan karir :
suatu fungsi kepegawaian
Dipandang dari sudut
harapan pegawai, perencanaan karir dibuat setelah pegawai yang bersangkutan
bekerja beberapa waktu lamanya dan setelah organisasi mempunyai kesempatan
untuk menilai pelaksanaan pekerjaan pegawai. Dipandang dari sudut harapan
organisasi, perencanaan karir merupakan suatu fungsi manajemen yang terus
berlangsung mempunyai hubungan erat dengan perencanaan sumber daya manusia dan
fungsi pengembangan pegawai.
Penilaian pelaksanaan
pekerjaan
Penilaian pelaksanaan
pekerjaan dipergunakan untuk memberitahukan kepada pegawai tentang kekuatan dan
kelemahannya, tentang kedudukannya dalam organisasi dan tentang kesempatannya
untuk promosi atau kemajuan. Informasi ini sangat penting untuk menentukan
tujuan karir perseorangan yang realistik. Tujuan demikian sering ditentukan
dalam wawancara penilaian pelaksanaan pekerjaan yang berkembang.
Perencanaan sumber
daya manusia
Dipandang dari sudut
harapan organisasi, perencanaan karir menyesuaikan kebutuhan, minat dan tujuan
perencanaan karir perseorangan dengan kebutuhan organisasi akan penyusunan
tenaga kerja yang akan datang. Dengan cara ini organisasi dapat menjamin bahwa
persediaan pegawai-pegawai yang cakap dan mempunyai motivasi yang cukup akan
tersedia untuk mengisi lowongan-lowongan pekerjaan. Perencanaan-perencanaan
sumber daya manusia memperlengkapi perencanaan-perencanaan karir dengan
ramalan-ramalan tentang lowongan-lowongan pekerjaan. Perencana-perencana karir
menggunakan data ini untuk memberikan harapan-harapan tentang
kesempatan-kesempatan untuk maju kepada para pegawai. Fungsi perencanaan karir
juga mempunyai masukan-masukan yang berharga untuk fungsi perencanaan sumber
daya manusia.
Analisis Pekerjaan
Salah satu tanggung
jawab fungsi perencanaan karir adalah memberikan informasi kepada
pegawai-pegawai mengenai kesempatan-kesempatan karir dalam organisasi. Tanggung
jawab ini mencakup perencanaan jalur-jalir karir, kemajuan logis antara
pekerjaan-pekerjaan atau dari satu pekerjaan ke jabatan sasaran. Jabatan
sasaran adalah jabatan yang pegawai berusaha mencapainya atau jabatan yang
dipersiapkan oleh organisasi untuk diterima oleh yang bersangkutan untuk waktu
yang akan datang. Jabatan-jabatan sasaran merupakan objek dari tujuan karir
perseorangan dan subjek dari usaha-usaha pengembangan pada pihak organisasi.
Untuk merencanakan jalur-jalur karir, perencana-perencana karir memerlukan
informasi analisis pekerjaan.
Pengembangan Pegawai
Dalam hubungannya
dengan pengembangan pegawai, fungsi perencanaan karir menentukan tujuan untuk
pengembangan pegawai secara sistematis. Apabila tujuan-tujuan karir
pegawai-pegawai perseorangan yang telah disetujui bersama ditentukan, maka
kegiatan-kegiatan pengembangan dapat dipilih dan disalurkan dalam suatu arah
yang berarti baik bagi individu maupun bagi organisasi.
5. Apa yang
dikehendaki orang-orang dari karir mereka
Di samping kesempatan
untuk pertumbuhan dan pengembangan, apakah yang dikehendaki orang-orang dari
karir mereka? Membuat penyamarataan-penyamarataan adalah sulit karena
individu-individu itu mempunyai perbedaan yang besar. Selanjutnya apa yang
dikehendaki pegawai-pegawai dari karir mereka cenderung berubah sepanjang
waktu. Kemajuan karir dan bertambahnya usia menimbulkan minat-minat terhadap
karir yang baru dan kebutuhan-kebutuhan yang berubah. Meskipun demikian, E.H.
Schein menunjukkan lima motif yang kuat yang mendasari pilihan karir dan tujuan
jangka panjang orang-orang. Schein menyebut faktor-faktor motivasi dasar
ini career anchors.
Career anchors dari Schein
Career anchors dari Schein
menunjukkan aspek-aspek pekerjaan yang diperlukan khusus oleh orang-orang untuk
memenuhi kebutuhan pribadi mereka. Career anchors itu meliputi
:
1).Kemampuan
manajerial – individu menginginkan kesempatan untuk memimpin.
2).Kemampuan
teknis/fungsional – individu ingin menggunakan berbagai kemampuan teknis dan
kemampuan khusus.
3).Keselamatan/keamanan
individu pada dasarnya dimotivasi oleh kebutuhan akan keselamatan/keamanan
pekerjaan atau kestabilan dalam situasi pekerjaan.
4).Daya cipta –
individu dimotivasi oleh kebutuhan untuk menciptakan atau membuat sesuatu.
5).Otonomi dan
kebebasan yang sangat penting bagi orang ini adalah kesempatan untuk bekerja
secara bebas dan tanpa paksaan organisasi.
Kegiatan perencanaan
dan pengembangan karir memungkinkan pegawai untuk tumbuh dalam jurusan-jurusan
apapun yang diinginkan ini.
Tingkatan karir
Apa yang dikehendaki
atau diinginkan oleh orang-orang dari karirnya juga berbeda menurut tingkatan
karir seseorang. Apa yang penting dalam tingkatan permulaan mungkin tidak
penting dalam tingkatan akhir. Empat tingkatan karir yang berbeda telah
ditentukan identitasnya : Karir Percobaan, Karir Pembentukan/Kemajuan, Karir
Tengah dan Karir Akhir.
Tingkatan Percobaan
Tingkatan percobaan
mulai dengan dengan penjelajahan seorang individu, mengenai masalah-masalah
yang berhubungan dengan karir dan biasanya berakhir pada usia kira-kira 25
tahun dengan tanggung jawab pada pihak individu atas suatu pekerjaan tertentu.
Sampai keputusan diambil untuk menjadi tenang, individu dapat mencoba sejumlah
pekerjaan dan organisasi. Sayang bagi banyak organisasi, tingkatan percobaan
dan penjelajahan ini mengakibatkan tingkat perpindahan tenaga kerja yang tinggi
diantara pegawai-pegawai baru.
Tingkatan Karir
Tengah
Tingkatan karir
tengah yang terjadi kira-kira antara usia 45 dan 64 tahun, juga disebut
tingkatan pemeliharaan. Tingkatan ini ditandai oleh kelanjutan pola-pola
perilaku pekerjaan yang telah ditentukan. Tingkatan ini dipandang sebagai suatu
masa stabil karir tengah. Dalam tingkatan ini individu mungkin memerlukan
beberapa pembaharuan teknis dalam bidangnya. Pegawai harus didorong untuk
mengembangkan kecakapan, dalam pekerjaan baru untuk menghindarkan pemberhentian
dan kemunduran sebelum waktunya.
Tingkatan Karir Akhir
D.E. Super, yang
hasil karyanya telah merumuskan tingkatan-tingkatan karir, menyebut tingkatan
karir akhir semenjak usia 65 tahun sebagai tingkatan kemunduran atau penurunan.
Super menyatakan :”Anda dapat menyebut ini apa yang anda inginkan – Tahun-tahun
keemasan, Tahun-tahun sinar/cahaya matahari, apa saja. Akan tetapi saya berada
di sana; gunakan perkataan saya untuk itu, itu adalah penurunan!” Pada
tingkatan ini pentingnya karir menjadi berkurang dan pegawai merencanakan untuk
berhenti/mengambil pensiunan dan berusaha mengembangkan rasa persamaan di luar
lingkungan kerjanya.
6.Praktek Perencanaan
Karir
Dalam praktek fungsi
perencanaan karir merupakan suatu fungsi yang kurang baik perumusannya, yang
tanggung jawabnya sering menjangkau beberapa fungsi kepegawaian lainnya.
Misalnya, perencana-perencana sumber daya manusia dapat menggambarkan
kesempatan-kesempatan karir dipandang dari sudut perkiraan lowongan-lowongan
pekerjaan yang direncanakan pada suatu waktu tertentu. Perencanaan karir tidak
usah merupakan suatu hal yang baru bagi organisasi; apa yang merupakan hal baru
adalah kesadaran akan nilai kesanggupan yang meningkat dan usaha yang dilakukan
oleh banyak organisasi untuk menyatukan unsur-unsurnya yang berlainan menjadi
suatu fungsi kepegawaian yang terpisah dan dapat diuraikan atau dirumuskan.
7. Unsur-unsur
Program Perencanaan Karir.
Meskipun program-program
perencanaan karir itu berlainan; tampak empat unsur program perencanaan karir
yang jelas. unsur-unsur yang dimaksud adalah (1) Penilaian individu tentang
kemampuan, minat, kebutuhan karir dan tujuan; (2) Penilaian organisasi tentang
kemampuan dan kesanggupan pegawai; (3) Komunikasi informasi mengenai kebebasan
memilih dan kesempatan karir pada organisasi; dan (4) Penyuluhan karir untuk
menentukan tujuan-tujuan realistik dan rencana untuk pencapaiannya.
a. Penilaian
Individu
Banyak pegawai memulai
kehidupan pekerjaannya dengan organisasi tanpa penilaian formal tentang
kemampuan, minat, kebutuhan karir dan tujuan mereka.
Karena defenisi
“menarik” dan “memberi tantangan” berbeda bagi pegawai yang satu dan pegawai
yang lain, maka proses perencanan karir harus dimulai dari individu dan
penilaian dari kemampuan, minat, kebutuhan karir dan tujuannya. Rencana untuk
mencapai tujuan karir kadang-kadang disebut “Pembuatan Strategi” (Strategizing)
dapat juga dilakukan pada waktu ini.
b. Penilaian Organisasi
Masalah pokok dalam
kursus penyuluhan karir adalah apakah tujuan pegawai realistik dari segi
kemungkinan organisasi dan penilaian organisasi terhadap kemampuan dan
kesanggupan pegawai adalah penting, baik bagi organisasi maupun bagi individu.
Organisasi mempunyai
beberapa sumber informasi untuk membuat penilaian terhadap kemampuan dan
kesanggupan pegawai. Yang pertama adalah informasi seleksi, termasuk ujian
kemampuan dan informasi biografis seperti pendidikan dan pengalaman kerja. Yang
kedua adalah informasi riwayat pekerjaan sekarang, termasuk informasi penilaian
pelaksanaan pekerjaan, catatan-catatan promosi dan rekomendasi promosi,
kenaikan gaji dan partisipasi dalam berbagai program latihan dan pengembangan.
Organisasi biasanya menyandarkan diri pada data penilaian pelaksanaan pekerjaan
sebagai dasar utama untuk menilai kesanggupan pegawai.
Pusat penilaian
menilai pegawai-pegawai mengenai kemampuannya untuk melaksanakan perilaku yang
diperlukan untuk jabatan-jabatan yang akan datang. Penilai-penilai dilatih dan
cenderung menjadi manajer-manajer yang mengetahui jabatan yang digunakan untuk
menilai peserta-peserta pusat penilaian. Pusat penilaian dapat menggunakan
diskusi-diskusi kelompok, permainan peranan dan gabungan ujian, tetapi pusat
penilaian setidak-tidaknya harus juga menggunakan latihan simulasi/tiruan.
c.Informasi karir dalam suatu organisasi
Sebelum tujuan-tujuan
realistik dapat ditentukan, seorang pegawai membutuhkan informasi tentang
pilihan-pilihan dan kesempatan-kesempatan karir. Hal ini meliputi
informasi tentang arah-arah karir yang mungkin. Jalur-jalur kemajuan karir yang
mungkin dan lowongan-lowongan pekerjaan tertentu.
Lowongan-lowongan
pekerjaan diumumkan dalam majalah perusahaan, dari mulut ke mulut, atau melalui
sistem pengumuman pekerjaan. Lebih sedikit dari separuh responden dalam survei
Ikatan Manajemen Amerika melaporkan mengkomunikasikan informasi lowongan
pekerjaan melalui pengumuman pekerjaan atau cara-cara lain.
Dalam organisasi yang
mempunyai program perencanaan karir informal, pegawai-pegawai mengetahui
pilihan-pilihan dan kesempatan-kesempatan karir mereka dalam hubungannya dengan
wawancara penilaian pelaksanaan pekerjaan.
Jalur-jalur karir
telah dirumuskan sebagai kemajuan-kemajuan yang logis antara
pekerjaan-pekerjaan atau dari suatu pekerjaan ke suatu jabatan sasaran.
Jalur-jalur ini dapat berhubungan dengan tradisi/kebiasaan atau dengan
perilaku.
d.Penyuluhan karir
Penyuluhan karir
terdapat dalam kursus-kursus penyuluhan, khususnya pada penyelia-penyelia dan
manajer-manajer dalam wawancara penilaian pelaksanaan pekerjaan yang
berhubungan dengan pengembangan, yang kebanyakan pegawai menyelidiki tujuan dan
kesempatan karir dalam organisasi. Para penyelia dan manajer memerlukan
penilaian yang cermat mengenai kemampuan dan kesanggupan pegawai, baik
informasi mengenai pilihan karir maupun informasi mengenai kesempatan dalam
organisasi.
Dalam kursus
penyuluhan karir, pegawai berusaha menjawab jenis-jenis pertanyaan sebagai
berikut :
1) <Kecakapan-kecakapan
apakah yang sudah saya miliki, dan apakah kemungkinan-kemungkinannya untuk
mengembangkan atau untuk mempelajari hal-hal yang baru?
2) Apakah
sesungguhnya yang saya butuhkan untuk saya sendiri sepanjang mengenai
pekerjaan?
3) Kemampuan dan
kecakapan saya sekarang yang mana yang dapat saya berikan?
4)Apakah yang
sesungguhnya diperlukan untuk pekerjaan-pekerjaan/jabatan-jabatan tertentu?
5)Latihan apakah yang
diperlukan apabila saya memilih mengejar tujuan karir tertentu?
Apabila penasihat
dapat membantu pegawai menemukan jawaban atau pertanyaan-pertanyaan demikian,
maka tujuan karir yang realistik dapat ditentukan. Selanjutnya harus direncanakan
strategi-strategi pengembangan.
8. Tanggung
Jawab Jabatan Manajemen Personalia atas Perencanaan Karir
Untuk membantu
perencanaan karir perseorangan, ahli manajemen personalia mungkin bertanggung
jawab untuk memberikan alat-alat dan kesempatan-kesempatan (buku catatan dan
lokakarya) guna penyelidikan sendiri dan analisis pegawai. Ahli-ahli manajemen
personalia juga mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan penyuluhan karir
bagi para karyawan. Ahli-ahli manajemen personalia harus membantu sistem penilaian
pelaksanaan pekerjaan dan umpan balik kepada pegawai secara berkala, memelihara
data penilaian pribadi dalam sistem informasi sumber daya manusia atau dalam
arsip kepegawaian dan mungkin mensponsori/membiayai pusat-pusat penilaian.
Tanggung jawab untuk
mengkomunikasikan pilihan-pilihan dan kesempatan-kesempatan karir termasuk
mengembangkan jalur-jalur karir sesuai dengan kebutuhan akan sumber daya
manusia organisasi dan menyebarkan informasi kepada pegawai melalui bahan-bahan
tertulis, lokakarya, pengumuman pekerjaan, atau cara-cara lainnya. Sehubungan
penyuluhan karir, tanggung jawab utama ahli manajemen personalia adalah
memberikan informasi yang diperlukan oleh penasihat, dan mungkin latihan agar
dapat bekerja sama efektif sebagai penasihat.
9. Program
Perencanaan Karir
Program-program
perencanaan karir berbeda dalam tingkatannya sesuai dengan unsur-unsur tertentu
yang ditekankan. Beberapa program memberikan sedikit bantuan dalam penilaian-
sendiri pegawai, sementara program-program yang lain membantu proses ini dengan
memberikan buku-buku catatan dan lokakarya. Pusat-pusat penilaian merupakan
bagian dari beberapa program, tetapi sebagian besar organisasi mengandalkan
pertimbangan/keputusan para penyelia dan manajer dalam menilai kesanggupan pegawai.
Dalam banyak organisasi penyuluhan itu sifatnya informal, sementara
program-program yang lebih mantap menyediakan jabatan-jabatan staf untuk
penasihat-penasihat karir. Cara organisasi mengumpulkan keempat unsur
perencanaan karir menghasilkan bermacam-mcam program penilaian karir
khusus. Beberapa contoh mengenai apa yang dilakukan oleh beberapa
organisasi dalam bidang penerangan karir berikut :
Internasional
Business Machines (IBM)
Syntex
Minnesota Mining dan
Manufacturing (3M)
Sears
Aluminium Company of
Canada (Alcan)
Memudahkan
Perencanaan dan Pengembangan Karir
Organisasi dapat
memudahkan perencanaan karir dengan beberapa cara . D.T. Hall menggolongkan
bidang-bidang konsentrasi sebagai berikut :
Masuk organisasi
Pekerjaan,
Kepala/Majikan
Prosedur dan Struktur
organisasi, dan
Kebijakan pegawai
11. personalia
dan Perencanaan Karir
Bagian personalia
harus menaruh minat terhadap perencanaan karir pegawai. Bagian personalia
sering menangani perencanaan karir karena rencana-rencana sumber daya
manusianya menunjukkan kebutuhan-kebutuhan akan pekerjaan organisasi yang akan
datang dan kesempatan-kesempatan karir yang berhubungan. Lagi pula, ahli-ahli
dalam bidang personalia kemungkinan besar sadar akan latihan atau
kesempatan-kesempatan pengembangan lainnya. Dengan sendirinya manajer-manajer
perseorangan harus juga memajukan perencanaan karir. Akan tetapi, apabila
ahli-ahli dalam bidang personalia menyerahkan perencanaan karir kepada para
manajer, maka hal ini mungkin tidak dilakukan. Tidak semua manajer menaruh
perhatian besar terhadap karir pegawai-pegawainya. Dalam praktek, bagian
personalia mendorong perencanaan karir dengan tiga cara, yakni melalu
pendidikan, informansi dan penyuluhan karir.
12. Perencanaan
karir sekarang dan yang akan datang
Perencanaan karir
sekarang ini sebagian dikembangkan akibat keinginan banyak pegawai untuk tumbuh
dan dalam pekerjaannya dan untuk maju dalam karirnya. Kegiatan-kegiatan
perencanaan karir yang sedang diusahakan oleh para ahli manajemen personalia
mencakup penilaian kemampuan pegawai-pegawai perseorangan untuk mendapatkan
pertumbuhan dan perkembangan dalam organisasi dan perencanaan untuk pengalaman
pekerjaan dan kesempatan-kesempatan pengembangan lainnya untuk memungkinkan
pegawai tumbuh dalam pekerjaannya atau maju dalam karirnya. Kegiatan-kegiatan
perencanaan karir yang sedang diusahakan oleh para ahli manajemen personalia
mencakup penilaian kemampuan pegawai-pegawai perseorangan untuk mendapatkan
pertumbuhan dan perkembangan dalam organisasi dan perencanaan untuk pengalaman
pekerjaan dan kesempatan-kesempatan pengembangan lainnya untuk memungkinkan
pegawai tumbuh dalam pekerjaannya atau maju dalam karirnya.
……Semoga Bermanfaat….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar