PERNAH menyesal? Merasa percuma? Memang. Hanya menyesal memang
percuma. Karena yang lebih penting adalah memperbaikinya. Siapa sih yang enggak
pernah menyesal? Ada saja hal-hal yang bisa bikin kita menyesal setengah mati.
Bayangkan, bagaimana enggak menyesal kalau sebenarnya ada banyak hal yang bisa
kita lakukan seandainya kemarin kita tidak rajin buang waktu. Kita menyesal
karena kurang optimal hingga
kemampuan kita hanya begini-begini saja, padahal sebetulnya kita bisa lebih. Atau kita menyesal karena sudah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya. Bicara soal penyesalan tidak akan pernah ada habisnya. Kita juga pastinya sudah bosan dengan pepatah, penyesalan selalu datang terlambat. Tiba-tiba saja kita menyesal karena saat menjelang ujian kita tidak mempersiapkan diri dengan optimal. Padahal, kalau saja kita mengurangi jatah di depan televisi, di game center, untuk belajar, pasti bisa lulus. Ah, kalau saja kita berani bilang tidak sama tawaran sobat untuk nyoba ngisep mungkin saat ini kita masih bisa bermain, tersenyum, dan pergi sekolah seperti biasanya. Seandainya saja kita tegas menolak pacar untuk menemani doi belajar di rumahnya, berdua saja, pasti ini semua enggak akan terjadi! MBA deh. aduh, andai saja ini semua enggak terjadi, pasti sekarang kita enggak akan sedih begini.
kemampuan kita hanya begini-begini saja, padahal sebetulnya kita bisa lebih. Atau kita menyesal karena sudah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya. Bicara soal penyesalan tidak akan pernah ada habisnya. Kita juga pastinya sudah bosan dengan pepatah, penyesalan selalu datang terlambat. Tiba-tiba saja kita menyesal karena saat menjelang ujian kita tidak mempersiapkan diri dengan optimal. Padahal, kalau saja kita mengurangi jatah di depan televisi, di game center, untuk belajar, pasti bisa lulus. Ah, kalau saja kita berani bilang tidak sama tawaran sobat untuk nyoba ngisep mungkin saat ini kita masih bisa bermain, tersenyum, dan pergi sekolah seperti biasanya. Seandainya saja kita tegas menolak pacar untuk menemani doi belajar di rumahnya, berdua saja, pasti ini semua enggak akan terjadi! MBA deh. aduh, andai saja ini semua enggak terjadi, pasti sekarang kita enggak akan sedih begini.
Penyesalan selalu terlambat
Kenapa semua ini bisa terjadi? Kenapa penyesalan selalu datang
terlambat? Klise banget ya ngomongin soal ini. Dampak buruk dari apa yang kita
lakukan saat ini biasanya enggak pernah kita hitung. Ini terjadi karena
ternyata kita lalai. Kelalaian yang sederhana begini ini yang akhirnya sering membuat
kita kelimpungan. Karena kita lalai dalam belajar, akhirnya enggak lulus ujian.
Atau karena lalainya kita untuk mengatur waktu dan keuangan, anggaran kita
jebol untuk hal-hal yang ternyata enggak begitu penting. Kita lupa bahwa ada
hal lain yang lebih penting. Andai saja kita tidak lalai dan berani bersikap
tegas untuk mau disiplin dan mengikuti norma yang kita miliki, mungkin
dampaknya tidak merusak masa depan, membubarkan mimpi-mimpi kita. Wah, serem
banget ya.! Dan, itu semua hanya karena satu kata: lalai! Kalau dirunut lebih
jauh lagi ke belakang, ini semua terjadi karena ternyata kita tidak disiplin.
Ada banyak hal yang ternyata mengganggu dan mengalihkan perhatian dari semua
hal yang seharusnya menjadi pusat perhatian kita. Gangguan-gangguan ini
ternyata sanggup mengalahkan diri kita, membuat kita jadi tergoda dan akhirnya
malah membuat kita melenceng dari yang seharusnya. Misalnya saja, saat muncul
godaan-godaan itu, yang ada dalam hati kita malah penyangkalan dan pembenaran
atas apa yang seharusnya kita lakukan meskipun kita tahu itu tidak seharusnya
kita lakukan. Saat seharusnya kita belajar, mungkin kata yang terbersit dalam
hati adalah, Ah... sebentar lagi deh. Filmnya lagi seru, nih, atau saat
seharusnya langsung pulang, tapi malah memutuskan untuk mampir ke mal dulu,
mungkin yang terbersit adalah, Iseng ah, lihat-lihat dulu. Boleh dong
refreshing.. Atau saat memutuskan ya atau tidak terhadap ajakan doi, yang
terpikir adalah, Ah. enggak apa-apa deh. Enggak akan ada apa-apa ini. Ternyata
hasil akhirnya di luar dugaan. Dan terbukti, menyesal memang selalu belakangan.
Salah enggak sih? Ya salah. Sedih enggak? Ya sedihlah.. Tapi kita kan enggak
bisa terus-menerus bersedih. Walaupun penyesalan selalu datang terlambat, tapi
bukan berarti kita boleh sedih sepanjang masa. Okelah kalau saat ini kita gagal
dalam ujian. Okelah saat ini nilai kita jeblok. Tapi, jangan sampai kejadian
lagi deh gagal ujian yang sama sampai dua kali! Akhirnya kita harus bisa
bangkit dan buktikan kalau kita bisa mengerjakan soal-soal itu jauh lebih baik.
Sama juga halnya dengan kelalaian kita dalam hal manajemen waktu dan keuangan.
Jangan mau lagi kebablasan di lain waktu. Sekarang saatnya bangkit Namanya juga
manusia. Pasti pernah bikin kesalahan. Jadi, melakukan
kesalahan itu normal. Menyesal belakangan juga normal. Tapi,
menjadi tidak normal ketika kita terlalu tekun menikmati penyesalan itu tanpa
memikirkan jalan keluarnya. Tanpa bertekad untuk tidak mengulangi
untuk yang kedua kalinya. Tahu enggak, pada saat kita dihadapkan
pada tawaran ngawur hal terberat yang perlu dilawan adalah diri sendiri. Karena
kita yang paling tahu diri kita, maka kita jadi punya super banyak alasan untuk
membenarkan apa yang kita lakukan. Kita jadi lupa pada rencana-rencana kita.
Alasan-alasan nakal yang kita buat sendiri inilah yang bikin kita menyesal
nantinya. Ngaku deh, pasti pada saat kita sibuk berargumentasi pada diri
sendiri saat akan melakukan kesalahan, hati kecil bilang, Jangan! Tapi kita
jalan terus. Semua sudah terjadi. Apa pun yang kita lakukan, kesalahan tetap
kesalahan. Kita tidak akan pernah bisa mentolerir semua bentuk kesalahan yang
sudah kita lakukan. Lantas apa dong yang bisa kita lakukan? Terima dan akui
bahwa kita memang melakukan kesalahan. Kenali dan sadari apa kesalahan kita.
Ini membantu kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Wake up,
guys! Kesalahan yang telah lalu jangan jadi penghalang untuk memberi yang
terbaik dari yang bisa kita berikan! Tetapkan tujuan dan mulai melangkah dengan
optimistis. So, guys. bukan berarti kita jadi melegalkan semua kesalahan kita,
lho. Semua yang salah tetap salah. Hanya saja kita harus punya keberanian untuk
menatap hari esok, jangan terlalu lama menghabiskan waktu untuk sekadar
menyesali semua kelalaian kita. Yang penting kemudian adalah bagaimana kita
bisa memanfaatkan pengalaman-pengalaman ini untuk mengembangkan diri menjadi
diri yang lebih baik dalam hal pengendalian disiplin diri. Kalau kita bisa
terpacu untuk menjadi lebih baik, pastinya tidak ada masalah yang tidak bisa
kita atasi, bukan? Sebenarnya semua godaan yang kita alami setiap hari itu
membuat hidup kita lebih indah. Kalau kita berhasil mengatasinya, kita bakal
jadi manusia hebat. Sepuluh tahun ke depan, dunia ini akan jadi lebih baik
karena berisi orang-orang hebat. Kita.
ANAKKU.... KETIKA KAMU MASIH KECIL... IBU TELAH MENGHABISKAN
BEGITU BANYAK WAKTU .... MENGAJARKAN KAMU MENGGUNAKAN SENDOK, GARPU UNTUK
MAKAN... MENGIKAT TALI SEPATU, MENGANCINGKAN BAJU, BERMAIN LUNCUR-LUNCURAN...
MEMAKAI BAJU, MENYISIR....
SETIAP DETIK PERDETIK BERSAMA KAMU.... MERUPAKAN KENANGAN TERINDAH
BAGI IBU.....
SAAT
INI.... KETIKA IBU MULAI LUPA SEGALANYA...SULIT MENYAMBUNG KATA-KATA....
BERILAH IBU SEDIKIT WAKTU.... UNTUK MENGINGATKANNYA KEMBALI....
WALAUPUN...MUNGKIN IBU PUN LUPA APA YANG AKAN DIKATAKAN.... ANAKKU... BUKANKAH
DULU KITA PERNAH MENGULANGNYA TERUS MENERUS... UNTUK BELAJAR MENYANYI LAGU
ITU..... MASIH INGATKAH BAGAIMANA IBU SELALU... BERUSAHA MENJAWAB
PERTANYAAN-PERTANGAAN KAMU YANG LUCU-LUCU..... SAAT INI KETIKA IBU... SELALU
MENGULANG CERITA-CERITA LAMA..... BERSENANDUNG LAGU-LAGU YANG LAMA.....
MENGERTILAH..... BIARKANLAH IBU HANYUT DALAM KENANGAN-KENANGAN INI.....
SEMOGA....KAMU MAU MENEMANI....SESAAT...... ANAKKU... SAAT INI... IBU SERING
LUPA MENGANCINGKAN BAJU..... MENGIKAT TALI SEPATU... MAKAN... JUGA MENGOTORI
BAJU... MENYISIR..DENGAN TANGAN GEMETAR.... JANGANLAH MENDESAK IBU..... BERI
IBU LEBIH BANYAK KESABARAN...... ASALKAN DAPAT BERSAMAMU.... AKAN MUNCUL BEGITU
BANYAK KENANGAN..... ANAKKU....SEKARANG.....KAKI IBU SULIT UNTUK BERDIRI....
MAUKAH...PEGANG ERAT TANGAN IBU...MENEMANI IBU....PELAN.... SEPERTI TAHUN-TAHUN
YANG LALU.. SAAT...IBU MENEMANIMU....BERJALAN PELAN...SELANGKAH DEMI
SELANGKAH.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar