Kala kita
sedih, kala kita tertawa, kala kita menangis, kala kita bahagia... kita berbagi
bersama dengan seseorang yang kita menyebutnya dengan sahabat. Kita saling
percaya dan terbuka, walaupun tak pernah ada komitmen pertemanan yang jelas
sebelumnya. Kata-kata seperti tolong jangan ceritakan hal ini pada siapa pun,
aku percaya padamu ... ini yang akan memperkuat ikatan persahabatan yang secara otomatis, masing-masing mulai memahami dan mengerti apa dan bagaimana watak satu sama lain. Entah bagaimana pasti awal dekatnya, tapi yang kita rasakan sampai saat ini dia (sahabat) masih dengan setia menemani kita melewati hari-hari. Walau mungkin suatu saat tak dapat bertemu muka.. karena masing-masing sudah disibukkan dengan pekerjaan, keluarga dll... tapi komitmen dan ikatan batin yang kuat mampu menembus semua itu. Sebagai kisah.. saya mempunyai seorang sahabat, dari kecil kami berteman, sekolah ditempat yang sama sampai di bangku SMP, hampir aktivitas dan kegiatan kami lakukan bersama. Mungkin kebetulan juga kami memiliki minat dan bakat yang sama, dan yang kadang membuat oranglain sekitar mengira kami adalah kakak beradik. Hingga tiba suatu saat.. kami kuliah ditempat berbeda... dia mendapatkan beasiswa dari pemerintah sedangkan aku sendiri tetap tinggal dan kuliah di Jkt. Waktu berlalu, walau tak bertemu komunikasi antara kami masih tetap terjalin.. via surat, telpon dan kadang e-mail. Sampai tiba masanya kami bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu dan diapun kembali ke Jakarta. Jalinan persahabatan kami masih terus terjalin, walau sekarang tempat saya bekerja diluar kota ... selalu dalam sebulan di satu weekend kami saling menyempatkan waktu untuk saling bertukar cerita... tidak ada hal formal yang kami lakukan... semua berjalan apa adanya. Kami saling memberi support satu sama lain. Saat saya menangis, dengan setia dia meminjamkan kupingnya untuk kita.. Saat saya rapuh, dia menyiapkan bahunya untuk tempat kita bersandar.. Dia juga ada saat kita bahagia... Begitupun adanya saya selalu berharap dia merasakan kenyamanan dengan keberadaan saya... Pernahkah teman-teman menyadari, selama ini keberadaan mereka sangat berarti dalam perjalanan hidup kita... sering saat kita emosi mungkin tak sengaja kita ikut memarahi mereka, tapi dengan sabar dan penuh keiklasan seorang sahabat membiarkan luapan emosi kita,tertumpah didirinya. Mungkin juga saat kita dalam suatu keadaan, sengaja atau tidak.. orang pertama yang kita ajak untuk diskusi adalah sahabat kita ? Sekalipun mereka hanya menjadi pendengar yang baik dan dengan keterbatasan mereka, bila satu saat tidak dapat memberikan input sesuai dengan yang kita harapkan. Cobalah dimengerti..... Bagaimanapun juga sahabat adalah juga seorang manusia, yang punya keterbatasan.. sama seperti kita.. yang membutuhkan untuk dimengerti dan dipahami. Oleh karena itu teman, jagalah persahabatan yang sudah terjalin selama ini, tetap jalinlah komunikasi yang baik... dan jangan pernah kecewakan sahabat yang telah teman-teman miliki saat ini. Perbedaan pendapat atau salah paham adalah hal biasa, tapi komunikasikanlah semua itu dengan sebaik-baiknya, agar kesalahpahaman yang mungkin ada tidak akan terjadi lagi. Indahnya persahabatan saat kebahagian dan kesedihan, menjadi satu jalinan kebersamaan.
aku percaya padamu ... ini yang akan memperkuat ikatan persahabatan yang secara otomatis, masing-masing mulai memahami dan mengerti apa dan bagaimana watak satu sama lain. Entah bagaimana pasti awal dekatnya, tapi yang kita rasakan sampai saat ini dia (sahabat) masih dengan setia menemani kita melewati hari-hari. Walau mungkin suatu saat tak dapat bertemu muka.. karena masing-masing sudah disibukkan dengan pekerjaan, keluarga dll... tapi komitmen dan ikatan batin yang kuat mampu menembus semua itu. Sebagai kisah.. saya mempunyai seorang sahabat, dari kecil kami berteman, sekolah ditempat yang sama sampai di bangku SMP, hampir aktivitas dan kegiatan kami lakukan bersama. Mungkin kebetulan juga kami memiliki minat dan bakat yang sama, dan yang kadang membuat oranglain sekitar mengira kami adalah kakak beradik. Hingga tiba suatu saat.. kami kuliah ditempat berbeda... dia mendapatkan beasiswa dari pemerintah sedangkan aku sendiri tetap tinggal dan kuliah di Jkt. Waktu berlalu, walau tak bertemu komunikasi antara kami masih tetap terjalin.. via surat, telpon dan kadang e-mail. Sampai tiba masanya kami bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu dan diapun kembali ke Jakarta. Jalinan persahabatan kami masih terus terjalin, walau sekarang tempat saya bekerja diluar kota ... selalu dalam sebulan di satu weekend kami saling menyempatkan waktu untuk saling bertukar cerita... tidak ada hal formal yang kami lakukan... semua berjalan apa adanya. Kami saling memberi support satu sama lain. Saat saya menangis, dengan setia dia meminjamkan kupingnya untuk kita.. Saat saya rapuh, dia menyiapkan bahunya untuk tempat kita bersandar.. Dia juga ada saat kita bahagia... Begitupun adanya saya selalu berharap dia merasakan kenyamanan dengan keberadaan saya... Pernahkah teman-teman menyadari, selama ini keberadaan mereka sangat berarti dalam perjalanan hidup kita... sering saat kita emosi mungkin tak sengaja kita ikut memarahi mereka, tapi dengan sabar dan penuh keiklasan seorang sahabat membiarkan luapan emosi kita,tertumpah didirinya. Mungkin juga saat kita dalam suatu keadaan, sengaja atau tidak.. orang pertama yang kita ajak untuk diskusi adalah sahabat kita ? Sekalipun mereka hanya menjadi pendengar yang baik dan dengan keterbatasan mereka, bila satu saat tidak dapat memberikan input sesuai dengan yang kita harapkan. Cobalah dimengerti..... Bagaimanapun juga sahabat adalah juga seorang manusia, yang punya keterbatasan.. sama seperti kita.. yang membutuhkan untuk dimengerti dan dipahami. Oleh karena itu teman, jagalah persahabatan yang sudah terjalin selama ini, tetap jalinlah komunikasi yang baik... dan jangan pernah kecewakan sahabat yang telah teman-teman miliki saat ini. Perbedaan pendapat atau salah paham adalah hal biasa, tapi komunikasikanlah semua itu dengan sebaik-baiknya, agar kesalahpahaman yang mungkin ada tidak akan terjadi lagi. Indahnya persahabatan saat kebahagian dan kesedihan, menjadi satu jalinan kebersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar