CEO Facebook Mark Zuckerberg sangat
dicintai karyawannya dan tingkat dukungan karyawan di perusahaan teknologi itu mencapai
99%.
Tak perlu bicara terlalu teknis
bagaimana Zuckerberg bisa membangun hubungan yang akrab dan tulus dengan para
bawahan, seperti kesaksian dua staf berikut yang pangkatnya tidak terlalu
tinggi.
Pertama adalah kesaksian Han Qin:
Saya tak bisa bicara mewakili semua karyawan Facebook, tapi saya bisa menyampaikan kisah saya sendiri untuk menjelaskan kenapa tingkat dukungan 99% itu adalah hal yang sangat wajar.
Setelah bergabung dengan Facebook pada
2010, saya bekerja di proyek rahasia “graph search”. Dalam beberapa bulan, saya
sudah menghadiri rapat dengan Zuck membahas proyek ini. Dia menyerap ide-ide
kami dan memberi tanggapan serta dukungan. Saya tak yakin bagaimana cara kerja
CEO lain, tapi sebagai karyawan baru ketika itu saya sangat terkesan. Tahun-tahun
kemudian, saya lebih banyak lagi ikut rapat Zuck dan menyaksikan Zuck memberi
penilaian setiap hari (kantornya punya dinding kaca) dengan wakil presiden,
direktur, teknisi, designer, manajer proyek.
Pada 2012, Facebook melakukan IPO
(penawaran saham perdana), jadi kami membuat pesta perayaan di Hack Square.
Semua orang minum dan tertawa. Saya agak terlambat datang ke pesta itu. Ketika
saya berjalan masuk ke Hack Square, Zuck sedang bicara dengan orang lain, tapi
dia menoleh ke saya dan mengucapkan “congratulations”. Saya begitu terkejut
sehingga membalas “terima kasih.” Ketika mengenang itu, saya pikir seharusnya
saya yang memberinya ucapan selamat, namun saya begitu tersentuh oleh ucapannya
yang lebih dulu memberi selamat.
Karyawan
kedua, Amir Memson, teknisi iOS Software di Facebook:
Ada beberapa alasan kenapa kami
mendukungnya:
Sejarah: dia menciptakan
miliaran pengguna dan bisnis miliaran dolar dari kamar asrama, mengatasi setiap
hambatan yang datang beruntun, dan membangun perusahaan dengan sebagian dari
orang-orang paling berbakat sedunia.
Prinsip: dia teguh dengan
pendiriannya untuk “menciptakan dunia yang lebih terbuka dan lebih terkoneksi.”
Orang ini tak tergoyahkan, semua investasi, litbang dan akusisi sejalan dengan
prinsip dia ini.
Baik hati: dia adalah donator
terbesar pada 2013, dan tetap bersikap minimalis. Dia sangat berkomitmen pada
Internet.org meskipun itu bukan sumber pendapatan dalam waktu dekat ini. Kami
tambah merasakan bahwa dia ingin mengubah dunia menjadi lebih baik.
Keberanian: apa ada CEO lain
yang berani membeli perusahaan chat senilai US$ 19 miliar (Rp 222 triliun)???
Ini memang pembelian yang cerdas, tapi bayangkan $19 miliar! Bahkan para CEO
lain di Lembah Silikon mengakui keberanian Zuck. (Perusahaan chat yang diakuisisi
adalah WhatsApp).
Bijaksana: ketika mendengar dia
bicara, dia memberi pencerahan pada otak kami. Dia punya kemampuan untuk
membuat semua langkah strategis yang tepat, dan ketika menjelaskan alasan
pengambilan strategi itu, terdengar masuk akal. Tentu dia juga membuat
kesalahan, namun pada saat keputusan dibuat, dia memakai semua alasan yang
benar.
Percaya: tidak semua
keputusan dia yang buat, faktanya jauh dari itu. Kami merasa dipercaya dan
diberi kekuatan untuk mengubah fitur-fitur kami dalam cara yang kami pikir
adalah yang terbaik bagi pengguna Facebook. Ini sangat berbeda dari banyak
perusahaan lain yang berpola top-down. Kami senang adanya keseimbangan
antara mandat manajemen dengan pengambilan keputusan yang terinspirasi dari grass
roots.
Karakter: dia mengenakan T-Shirts
dan jins, bicara sederhana, dan secara umum dia jenis orang yang gampang
didekati. Kami suka itu.
Bisnis: Facebook adalah
bisnis yang sangat solid dan pendapatan meningkat pesat ketika kami bicara ini.
Pendapatan naik 70% dibandingkan tahun lalu.
Makanan gratis: Betul, ini membuat
kami suka dia dan perusahaan. Dia bisa menghentikannya kapan saja, tapi dia
membiarkan makanan terus datang. Jika ada yang memberiku kue, saya menyukai
dia. Ini bukan ilmu yang rumit.
..Semoga Bermanfaat :) .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar